tag:blogger.com,1999:blog-67528859736820521432024-03-08T13:05:39.585-08:00Ramura High SchoolAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/00005264415562023860noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-6752885973682052143.post-21232260176001733882013-02-21T18:58:00.004-08:002013-02-21T19:00:32.923-08:00LEMBAGA PENDIDIKAN DI MASYARAKAT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h2>
<a href="http://ngatirin.wordpress.com/2012/01/01/lembaga-pendidikan-di-masyarakat/" rel="bookmark" title="LEMBAGA PENDIDIKAN DI MASYARAKAT">LEMBAGA
PENDIDIKAN DI MASYARAKAT</a></h2>
<div class="postinfo">
</div>
<a href="http://ngatirin.files.wordpress.com/2012/01/papin.jpg"><img alt="" class="alignleft size-medium wp-image-291" height="224" src="http://ngatirin.files.wordpress.com/2012/01/papin.jpg?w=300&h=224" title="papin" width="300" /></a><br />
<br />
Masyarakat diartikan sebagai
sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh
pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah persesuaian dan sadar
akan kesatuanya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis
kehidupanya.<br />
Masyarakat juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk tata kehidupan
sosial dengan tata nilai dan tata budaya sendiri. Dalam konteks
pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan
sekolah.<br />
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU Nomor 20 Tahun 2003 disebut
dengan jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja
peserta didik yang berguna bagi usaha perbaikan taraf hidupnya.<span id="more-290"></span><br />
Pendidikan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :<br />
<ul>
<li>Pendidikan diselenggarakan dengan sengaja diluar sekolah</li>
<li>Peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah atau drop out.</li>
<li>Pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.</li>
<li>Peserta tidak perlu homogen.</li>
<li>Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.</li>
<li>Isi pendidikan bersifat praktis dan Khusus.</li>
<li>Keterampilan kerja sangat ditekankan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan meningkatkan taraf hidup.</li>
</ul>
<b>Beberapa Istilah Jalur Pendidikan Luar Sekolah</b><br />
<br />
Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat atau yang dikenal
dengan jalur pendidikan luar sekolah, memiliki beberapa istilah didalam
kerangka pelaksanaan pendidikanya, sebagai berikut : Pendidikan social,
Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Rakyat, Pendidikan Luar Sekolah, <i>Mass
Education, Adult Education, Extension Education, Fundamental Education</i><br />
<br />
<b>Sasaran dan Program Pendidikan Nonformal</b><br />
<br />
Dalam perspektif pendidikan seumur hidup, semua orang secara
potensial merupakan anak didik dalam berbagai tahap untuk perkembangan
hidupnya. Dalam konteks ini paling tidak mereka dapat diklasifikasikan
kedalam enam katagori, yang masing-masing dengan prioritas programnya
berikut ini :<br />
Para Buruh dan Para Petani Ini merupakan golongan terbesar
dimasyarakat, mereka dengan pendidikan yang sangat rendah atau bahkan
tanpa pendidikan sama sekali. Program pendidikan yang harus diberikan
kepada mereka adalah sebagai berikut :<br />
Pendidikan yang bisa atau mampu menolong meningkatkan produktivitas
mereka dengan cara mengajarkan dengan berbagai macam keterampilan dan
metode baru terutama seperti bertani atau sejenisnya.<br />
Pendidikan yang mampu mendidik mereka agar bisa memenuhi kewajiban
sebagai warga Negara dan sebagai kepala keluarga yang baik, sehingga
mereka menyadari bahwa pendidikan bagi anak-anak mereka adalah sangat
penting.<br />
Pendidikan yang mendidik mereka bagamana memanfaatkan waktu senggang
secara efektif terutama dengan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan serta
produktif sehingga hidupnya lebih berarti.<br />
<br />
Para Remaja Putus Sekolah<br />
Golongan remaja yang menganggur karena tidak mendapatkan pendidikan
keterampilan atau <i>under employed, </i>disebabkan kurangnya bakat
dan kemampuanya, memerlukan pendidikan vokasional yang khusus</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00005264415562023860noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6752885973682052143.post-6530739541759709712013-02-13T00:54:00.001-08:002013-02-13T00:54:24.847-08:00Tujuan Lembaga Pendidikan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
<span style="font-size: medium;">TUJUAN PENDIDIKAN</span></div>
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Tujuan
pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia yang
baik, bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengabdi
kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Dalam
dunia pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan tujuan yang
sangat umum tersebut. Salah seorang diantaranya adalah Herbert Spencer
(1860) yang menganalisis tujuan pendidikan dalam lima bagian, yang
berkenaan dengan:</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kegiatan
demi kelangsungan hidup.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Usaha
mencari nafkah.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Pendidikan
anak.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Pemeliharaan
hubungan dengan masyarakat dan negara.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Penggunaan
waktu senggang.</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Tujuan
pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut didasarkan atas
apa yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk setiap orang bagi
kehidupannya dalam masyarakat.<sup><a class="sdfootnoteanc" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote1sym" name="sdfootnote1anc"><sup>1</sup></a></sup></div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Bloom
cs mebedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu<sup><a class="sdfootnoteanc" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote2sym" name="sdfootnote2anc"><sup>2</sup></a></sup>;</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kognitif
(head)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.52in;">
Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individual
mengenal dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau
mental.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Afektif
(heart)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.52in;">
Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan,
dan nilai-nilai atau perkembangan emosional dan moral.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Psikomotor
(hand)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.52in;">
Tujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan
yang mengandung unsur motoris.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Tujuan
kognitif dibagi dalam 6 bagian, yairu;</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Knowledge
(Pengetahuan)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui
hafalan untuk diingat.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Comprehension
(Pemahaman)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi,
rumusan, menafsirkan suatu teori.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Application
(Penerapan)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu
pengertian, konsep, prinsip, teori yang memerlukan penguasaan
pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Analysis
(Analisis)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam
unsur-unsurnya misalnya analisis hubungan antara masyarakat dengan alam
dan jagad raya.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Synthesis
(Sintesis)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah
unsur.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Evaluation
(Penilaian)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria
tertentu.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Tujuan
afektif dibagi dalam 5 bagian, yaitu;</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Receiving</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Responding
(Merespon)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu,
menunjukan kesediaan dan kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam
merespon.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Valuing
(Menghargai)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan
mengikat diri pada norma tersebut.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Organization
(Organisasi)</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun
suatu sistem nilai-nilai.</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Characterization
by Value or Value Complex</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan
watak seseorang, norma itu menjadi bagian diri pribadi.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
<span style="font-size: small;">Tingkatan Tujuan</span></div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
<span style="font-size: small;"> </span>Tujuan pendidikan memiliki
klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus
yang bersifat spesifik dan dapat diukur yang kemudian dinamakan
kompetensi. Tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu;</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
<strong>Tujuan
Pendidikan Nasional (TPN)</strong></div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
TPN adalah tujuan yang bersuifat paling umum dan
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman leh setiap usaha
pendidikan, artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus
dapat membentuk manusia yang sesuai dengan rumusan itu, baik pendidikan
yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal, informal, maupun
nonformal. Tujuan pendidikan umum biasanya dirumuskan dalam bentuk
prilaku yang ideal sesuai dengan pandagan hidup dan filsafat suatu
bangsa yang dirumuskan oleh pemerintah dalam bentuk undang-undang. TPN
merupakan sumber dan pedoman dalam usaha penyelengggaraan pendidikan.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Secara jelas tujuan pendidikan nasional yang bersumber
dari sistem nilai Pancasila dirumuskan dalam undang-undang nomor 20
tahun 2003 pasal 3 “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bengsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”<sup><a class="sdfootnoteanc" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote3sym" name="sdfootnote3anc"><sup>3</sup></a></sup>.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
<strong>Tujuan
Institusional</strong></div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Tujuan institusional adalah tujuan yang harus dicapai
oleh setiap lembaga pendidikan. Dengan kata lain, tujuan ini dapat
didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa
setelah mereka menempuh atau dapat menyelesaikan program di suatu
lembaga pendidikan tertentu. Tujuan institusional merupakan tujuan
antara untuk mencapai tujuan umum yang dirumuskan dalam bentuk
kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, seperti standar kompetensi
pendidikan dasar, menengah kejuruan, dan jenjang pendidikan tinggi.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan bab V pasal 26 dijelaskan standar kompetensi
lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut<sup><a class="sdfootnoteanc" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote4sym" name="sdfootnote4anc"><sup>4</sup></a></sup></div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan
menengah umum bertujuan meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan
menengah kejuruan bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri, dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan tinggi
bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang berahlak mulia, memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian,
dan sikap untuk menemukan, mengembangkan, serta menerapkan ilmu,
teknologi, dan seni yang bermanfaat bagi kemanusiaan.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
<strong>Tujuan
Kurikuler</strong></div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Tujuan kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh
setiap bidang studi atau mata pelajaran. Oleh sebab itu, tujuan
kurikuler dapat didefinisikan sebagai kualifikasi yang harus dimiliki
anak didik setelah mereka menyelesaikan suatu bidang studi tertentu
dalam suatu lembaga pendidikan. Tujuan kurikuler pada dasarnya merupakan
tujuan antara untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan. Dengan
demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan diarahkan
untuk mencapai tujuan institusional.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.26in;">
Pada Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pasal 6 dinyatakan bahwa kurikulum untuk
jenis pendidikan umum, kejuruan , dan khusus pada jenjang pendidikan dan
menengah terdiri atas;<sup><a class="sdfootnoteanc" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote5sym" name="sdfootnote5anc"><sup>5</sup></a></sup></div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran agama dan ahlak mulia</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran estetika.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah tersebut, maka Badan
Standar Nasional Pendidikan merumuskan tujuan setiap kelompok mata
pelajaran sebagai berikut</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran agama dan ahlak mulia bertujuan; membantu peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa serta berahlak mulia. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu pengetahuan
dan teknologi, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian bertujuan; membentuk
peserta didik menjadi manusia menjadi memiliki rasa kebanggaan dan
cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, ahlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran Ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan mengembangkan
logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Pada
Satuan Pendidikan SD/MI/SD-LB/Paket A, tujuan ini dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pemngetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang
relevan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Pada
Satuan Pendidikan SMP/MTs/SMP-LB/Paket B, tujuan ini dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan dan/teknologi informasi
dan komunikasi serta muatan lokal yang relevan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Pada
Satuan Pendidikan SMA/MA/SMA-LB/Paket C, tujuan ini dicapai melalui
muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam,
ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal yang relevan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Pada
Satuan Pendidikan SMK/MAK, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran estetika bertujuan membentuk karakter peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya. Tujuan
ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya,
keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.</div>
</li>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
Kelompok
mata pelajaran Jasmani, olah raga dan kesehatan bertujuan membentuk
karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, danmenumbuhkan
rasa sportifitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
pendidikan jasmani, olah raga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan
alam, dan muatan lokal yang relevan.</div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
</div>
<ol>
<li>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt;">
<strong>Tujuan
Pembelajarn/Instruksional</strong></div>
</li>
</ol>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran
atau tujuan instruksional merupakan tujuan yang paling khusus dan
merupakan bagian dari tujuan kurikuler. Tujuan pembelajran dapat
didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki anak didik setelah
mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam
satu kali pertemuan. Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan,
termasuk memahami karakteristik siswa yang akan melakukan pembelajaran
di suatu sekolah, maka menjabarkan tujuan pembelajaran ini adalah tugas
guru. Sebelum guru melakukan proses belajar mengajar, guru perlu
merumuskan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak didik
setelah mereka selesai mengikuti pelajaran.</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
</div>
<div align="center" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
= = = = =000000000= = = = =</div>
<div align="justify" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0pt; margin-left: 0.24in;">
</div>
<div id="sdfootnote1">
<div class="sdfootnote">
<a class="sdfootnotesym" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote1anc" name="sdfootnote1sym">1</a>
Nasution. <em>Teknologi Pendidikan,</em>(<em> </em>Jakarta : PT Bumi
Aksara,1999), h.17</div>
</div>
<div id="sdfootnote2">
<div class="sdfootnote">
<a class="sdfootnotesym" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote2anc" name="sdfootnote2sym">2</a>
<em>Ibid.</em>h. 24-25</div>
</div>
<div id="sdfootnote3">
<div class="sdfootnote">
<a class="sdfootnotesym" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote3anc" name="sdfootnote3sym">3</a>
Baca Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.</div>
</div>
<div id="sdfootnote4">
<div class="sdfootnote">
<a class="sdfootnotesym" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote4anc" name="sdfootnote4sym">4</a>
Sanjaya,Wina, <em>Strategi Pembelajaran</em>, (Jakarta: Kencana,
2006), hl. 64</div>
</div>
<div id="sdfootnote5">
<div class="sdfootnote">
<a class="sdfootnotesym" href="http://haryono10182.wordpress.com/tag/tujuan-pendidikan-sering-bersifat-sangat-umum/#sdfootnote5anc" name="sdfootnote5sym">5</a>
<em>Ibid,</em> h. 65</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00005264415562023860noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6752885973682052143.post-61341306154679722862013-02-13T00:34:00.003-08:002013-02-13T00:34:52.799-08:00Pengertian lembaga pendidikan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian lembaga pendidikan,antara
lain;a. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur UhbiyatiLembaga
Pendidikan adalah badan usaha yang bergerak danbertanggung jawab atas
terselenggaranya pendidikan terhadap anakdidik.1b. Menurut Enung K.
Rukiyati, Fenti HimawatiLembaga Pendidikan adalah wadah atau tempat
berlangsungnyaproses pendidikan yang bersama an dengan proses
pembudayaan. 2c. Menurut HasbullahLembaga Pendidikan adalah tempat
berlangsungnya prosespendidikan yang meliputi pendidikan keluarga,
sekolah danmasyarakat. d. Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs.
La Sula L e m b a g a P e n d i d i ka n a d a l a h t e m p a t b
e r l a n g s u n g n y a p e n d i d i k a n ,k h u s u s n y a p a d
a t i g a li n g k u n g a n u t a m a p e n d i d i k a n y a
i t u k e l u a r g a , s e k o l a h d a n m a s y a r a k a
t.4Jadi lembaga Pendidikan adalah tempat berlangsungnya
prosespendidikan
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">
<br />Sumber: <a href="http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190367-pengertian-lembaga-pendidikan-secara-umum/#ixzz2KlZDDQ00" style="color: #003399;">http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190367-pengertian-lembaga-pendidikan-secara-umum/#ixzz2KlZDDQ00</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/00005264415562023860noreply@blogger.com0